1. Allen Stanford

Pria ini merupakan mantan pimpinan Stanford Financial Group hingga
akhirnya dihukum setelah diketahui dirinya mengorganisir sebuah
konspirasi keuangan. Dia mencuri uang dari para investor dan
menyalahgunakan dana tersebut hanya untuk menyokong gaya hidupnya yang
super mewah.
Saat ini dirinya tengah menjalani hukuman selama 110 tahun setelah
terbukti bersalah pada 6 Maret 2012 atas tuduhan kuat aksi penipuan.
Skema Ponzi secara keseluruhan tercatat bernilai US$ 7 miliar dalam
bentuk sertifikat deposito. Salah satu narapidana sempat menyerangnya
dan membuatnya jadi setengah buta.
2. Sean Quinn

Miliarder yang pernah menempati peringkat ke-164 orang terkaya versi
Forbes ini kehilangan seluruh kekayaannya akibat hantaman krisis ekonomi
pada 2008. Sebesar US$ 6 miliar kekayaan yang dihasilkannya dari
kerajaan bisnis mata uang, manufaktur dan asuransi, The Quinn Group.
Dia kehilangan semuanya setelah menginvestasikan 25% dananya di Anglo
Irish bank, menggunakan dana pinjaman dari Anglo. Saham-sahamnya anjlok
dan jadi tak berharga, menyebabkannya berhutang US$ 3,85 miliar ke
lembaga milik Anglo Irish Bank, Irish Bank Resolution Corporation. Dia
diketahui sebagai miliarder ternama sejak 1970, dan saat ini dikenal
sebagai pengusaha paling bangkrut sejak krisis ekonomi global 2008.
3. Patricia Kluge

Salah satu korban krisis ekonomi 2008 adalah Patricia Kluge. Istri dari
mendiang miliarder John Kluge ini membeli kebun anggur seluas 960
hektare, setelah bercerai pada 1990. Dia meminjam hampir US$ 70 juga
untuk melengkapi fasilitasnya.
Namun dia bangkrut saat kiris real estate melanda. Properti yang
dimilikinya terpaksa harus ditutup. Tebak siapa yang membeli properti
tersebut? Donal Trump.
4. Bjorgolfur Gudmundsson

Sebelumnya Gudmundsson menjabat sebagai pemilik sekaligus CEO West Ham
United FC. Dia dan anaknya Thor pernah menjadi dua orang paling kaya di
Islandia, Thor berada di peringkat pertama. Dirinya pernah memiliki
pendapatan sebesar US$ 1,1 miliar namun menyusut hingga ke titik nol
saat mitra bisnis Thor dihantam krisis kredit di negaranya.
Gudmundsson
ditunjuk sebagai salah satu penyebab bencana tersebut karena
keterlibatannya pada kegiatan-kegiatan ilegal seperti penipuan dan
penggelapan uang di masa lalu. Dia diumumkan bangkrut oleh pengadilan
Islandia dengan tumpukan hutang sebesar 96 miliar ISK (Krona Islandia)
5. Alberto Vilar

Investor
Kuba, Amerika dan dermawan ini dikenal sebagai figur pelindung opera
karena sumbangannya pada perusahaan-perusahaan opera,
organisasi-organisasi seni, dan lembaga-lembaga pendidikan di beberapa
wilayah dunia. Pada 1979, dia mendirikan perusahaan investasi Amerindo
dengan mitranya Tanaka.
Kekanyaannya
mencapai US$ 1 miliar pada 2001. Setelah itu, dia dihukum atas tuduhan
pencucian uang, penipuan dana investasi penipuan sekuritas, dan
berbagai penipuan lainnya. Sebagaian hasil kejahatannya tersebut
digunakan sebagai dana sumbangan. Pada November 2009, dia akhirnya
dihukum 9 tahun penjara.