Bedanya, jika di daratan koneksi Internet kadang macet, di antariksa koneksi Internet didesain super kencang, lebih lancar minim interferensi, dibandingkan koneksi di Bumi.
Melansir Daily Mail, Rabu 19 Februari 2014, kolaborasi Badan Antariksa AS (NASA) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah menguji coba koneksi kencang data pada pesawat antariksa yang mengorbit di Bulan. Kuncinya ada pada penggunaan teknologi laser.
Pada Oktober tahun lalu, tim peneliti memanfaatkan laser untuk mentransfer data dari pesawat yang mengorbiti Bulan ke Bumi. Saat itu, transfer data cukup mencengangkan, 622 MB per detik (4.976 Mbps).
Jika dilihat memang masih belum sampai pada kapasitas Giga Byte, namun mempertimbangkan jarak orbit Bulan ke Bumi, hal itu cukup luar biasa.
Bahkan, komunikasi antariksa yang menggunakan frekuensi radio saat ini, disebutkan puluhan kali lebih lemot dari uji coba komunikasi laser itu.
"Ini bekerja seperti gangbuster, sangat cepat. Sistem ini melakukan apa yang dibutuhkan," ujar Don Boroson, pemimpin tim desain Lunar Laser Communication Demonstration (LLCD) Lincoln Lab, saat mempresentasikan hasilnya di konferensi SPIE Photonics West.
Selama beberapa bulan, NASA dan insinyur Lincoln Lab untuk pertama kali menguji jaringan laser dua arah antara Bulan dan Bumi. Misi uji coba LLCD ini adalah langkah NASA untuk beralih dari komunikasi frekuensi radio ke laser di antariksa.
Lebih andal
Selain andal untuk transfer video HD, teknologi komunikasi laser ini juga memungkinkan manusia untuk mengendalikan robot atau mesin dari jarak jauh. Termasuk melakukan tugas penambangan atau pembangunan struktur di Bulan.
"Tujuan dari uji coba LLCD ini adalah memvalidasi dan membangun kepercayaan teknologi ini, sehingga misi masa depan dapat mempertimbangkan untuk memakai teknologi ini," jelas Don Cornwell, Manager LLCD.
Teknologi komunikasi laser dipandang lebih aman dan andal terhadap gangguan maupun kemacetan (jamming).
Jika misi LLCD sukses, NASA sudah menyiapkan misi lanjutan
Laser Communication Relay Demonstration (LCRD), yang dijadwalkan meluncur pada 2017.
LCRD yang direncanakan berjalan selama lima tahun itu bertujuan menguji sejauh mana keandalan teknologi komunikasi laser.
Uji coba LLCD di atas pesawat antariksa LADEE milik NASA akan menjalankan misi robotik selama 100 hari dengan tahapan perjalanan 30 hari LADEE ke bulan, diikuti operasi LLCD selama 30 hari berikutnya setelah sampai di orbit Bulan.
Misi utama LLCD yaitu mengirimkan ratusan juta bit data per detik dari Bulan ke Bumi, itu setara dengan transmisi data lebih dari 100 saluran televisi HD secara bersamaan. Misi ini juga akan menguji kemampuan penerimaan data LLCD.
Di daratan terdapat terminal utama, White Sands Complex NASA di New Mexico, yang akan menerima dan mengirimkan sinyal LLCD.
Terminal itu akan didukung dua stasiun alternatif, yaitu Jet Propulsion Laboratory NASA di California dan stasiun milik Badan Antariksa Eropa (ESA) di Kepulauan Tenerife, Spanyol. (art)
sumber: viva.co.di